Tupperware, brand peralatan rumah tangga kesayangan emak-emak Indonesia yang sudah beroperasi 78 tahun harus rela bangkrut akibat kalah saing dan beban keuangan membengkak.
Tupperware Brands resmi bangkrut. Selasa malam waktu setempat setelah perusahaan telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di Delaware, Amerika Serikat (AS).
Manajemen mengatakan telah mengalami kerugian yang meningkat karena turun drastisnya permintaan. Penjualannya merosot dalam beberapa tahun terakhir di tengah strategi baru perusahaan menempatkan lebih banyak produknya di toko ritel dan platform penjualan daring.
Di masa lalu, kerap ada “Pesta Tupperware” yang mempertemukan para penjual dengan pembeli melalui demo di mana konsumen bisa mencoba langsung produk-produk yang dijajakan.
Namun strategi itu, menurut perusahaan tersebut, kini gagal menjangkau konsumen modern.
“Perusahaan tersebut memiliki utang sebesar US$812 juta (sekitar Rp 12,4 juta triliun),” bunyi berkas pengadilan dikutip Reuters, dikutip Kamis (19/9/2024).
“Para pemberi pinjaman baru telah berupaya menggunakan posisi utang mereka untuk menyita aset Tupperware termasuk kekayaan intelektualnya seperti mereknya, yang mendorong perusahaan untuk mencari perlindungan kebangkrutan,” kata perusahaan dimuat laman yang sama.
Berita ini membawa kenangan bagi banyak orang, terutama ibu-ibu yang mengandalkan Tupperware untuk menyimpan makanan dan juga menjualnya sebagai usaha sampingan.
Selama beberapa dekade, Tupperware telah menjadi bagian penting dalam kehidupan perempuan di seluruh dunia.
Menurut Wall Street Journal, fenomena ini dikenal dengan istilah generikisasi, ketika merek menjadi sangat populer hingga namanya digunakan untuk merujuk pada produk secara umum. Contohnya adalah penggunaan kata Aqua untuk air mineral kemasan atau Indomie untuk mie instan.
Generikisasi ini bisa menjadi salah satu faktor kejatuhan Tupperware. Meskipun menjadi wadah makanan favorit ibu-ibu, Tupperware kini terpuruk di tengah persaingan yang mereka ikut ciptakan.
Di saat Tupperware berjuang mempertahankan bisnisnya, merek-merek lain di sektor peralatan makan dan minum terus berkembang dan bersaing di pasar.
Berikut beberapa merek yang kini mendominasi setelah penurunan Tupperware:
1. LocknLock
Merek dari Korea Selatan ini telah menjadi pesaing kuat Tupperware. LocknLock dikenal dengan material berkualitas tinggi, desain modern, dan kedap udara. Produk ini, baik dari plastik bebas BPA maupun kaca tahan panas, cocok untuk penyimpanan makanan serta microwave. Dengan desain ramah lingkungan dan minimalis, LocknLock semakin diminati konsumen milenial.