Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa musimhujan akan tiba dalam waktu dekat. Bahkan, BMKG juga memprediksi musim hujan akan terjadi hingga 2025, setidaknya hingga Februari 2025.
Dalam laporan terkait prospek cuaca sepekan ke depan, berlaku mulai 22 Oktober 2024. BMKG mengingatkan adanya potensi angin kencang dan hujan yang masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
“Sepekan ke depan, cuaca di berbagai wilayah Indonesia diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh pola peralihan musim. Kondisi ini ditandai dengan suhu terik pada siang hari, diikuti potensi hujan pada skala lokal saat sore hingga malam hari,” tulis BMKG, dikutip dari situs resmi, Selasa (22/10/2024).
BMKG menjelaskan, hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi disertai kilat dan angin kencang.
“Hal tersebut, salah satunya diakibatkan ketidakstabilan atmosfer selama periode ini yang kemudian dapat meningkatkan peluang terbentuknya awan konvektif. Khususnya di wilayah bagian selatan Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Di daerah-daerah tersebut juga sudah terpantau adanya kenaikan curah hujan, terutama pada akhir pekan kemarin,” terang BMKG.
“Sementara, di beberapa wilayah lain di Indonesia bagian utara, terutama di Kalimantan bagian timur dan utara, Sulawesi bagian utara, serta Maluku Utara, berpotensi terjadi peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 25 knot atau 46 km/jam. Akibat adanya bibit siklon tropis 96W di Laut Filipina,” tambah BMKG.
Sedangkan di beberapa wilayah di Indonesia bagian selatan, peningkatan kecepatan angin hingga 20 knot atau 36 km/jam diprediksi juga akan terjadi. Kondisi ini, menurut BMKG, lebih dipicu adanya awan-awan Cumolunimbus yang bersifat lokal.
“Masyarakat diimbau tetap waspada potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara mendadak. Terutama pada sore hingga menjelang malam hari, serta waspada terhadap peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah,” demikian peringatan BMKG.
Untuk sepekan ke depan, berdasarkan hasil analisis BMKG diperkirakan ada potensi hujan pada sore hingga jelang malam hari terutama di wilayah Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.
“Hujan yang terjadi cenderung tidak merata, dengan kejadiannya relatif singkat. Ini salah satu ciri masa peralihan menuju musim hujan di wilayah-wilayah tersebut sebelum memasuki musim hujan,” sebut BMKG.
“Awal musim hujan di wilayah-wilayah tersebut bervariasi. Namun secara umum awal musim hujan diprediksi akan terjadi pada akhir dasarian III Oktober hingga awal November mendatang dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari-Februari 2025,” tulis BMKG.
Berikut wilayah yang akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang dalam sepekan kedepan mulai 22 Oktober 2024.
Kementerian, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Saat Musim Hujan
BMKG juga meminta Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah (Pemda), institusi terkait, juga seluruh masyarakat bersiap dan sigap mengantisipasi potensi terjadinya bencana. Terutama, bencana hidrometeorologi selama periode musim hujan.
Secara khusus, BMKG mengingatkan agar wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim hujan di atas normal, alias lebih basah dibandingkan biasanya. Sebab, wilayah-wilayah ini berpotensi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor.
Hal itu terungkap dalam National Climate User Forum Prediksi Musim Hujan 2024/2025 yang digelar Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG secara daring, Kamis (10/10/2024) lalu. Disebutkan, forum ini diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman informasi Prediksi Musim Hujan 2024 /2025.
Dengan begitu diharapkan informasi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk perencanaan kegiatan sektoral secara optimal. Dalam keterangan di situs resmi BMKG disebutkan, forum ini diikuti lintas kementerian dan pemangku kepentingan.
“Dalam beberapa bulan ke depan berdasarkan prediksi BMKG, dilihat dari sisi ENSO, didapati adanya La Nina dengan kategori netral hingga lemah. Hal ini perlu menjadi pertimbangan untuk antisipasi di masing-masing sektor,” kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Ikim BMKG Fahri Radjab, dikutip Jumat (11/10/2024).
“Dari sisi sifat hujan tahun 2024/2025, sebagian wilayah Indonesia masuk dalam kategori sifat hujan Normal,” ungkapnya.