Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka kembali menguat pada awal perdagangan sesi I Selasa (20/8/2024), di mana kondisi politik di Indonesia masih cenderung akan mempengaruhi pergerakannya.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka menguat 0,39% ke posisi 7.495,84. Selang lima menit setelah dibuka, penguatan IHSG cenderung terpangkas tipis yakni menguat 0,38% ke 7.497,67.
Bahkan, IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.500, tepatnya di 7.501,89, menjadi rekor tertinggi barunya (all time high/ATH) untuk sementara ini pada sesi I.
Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 609 miliar dengan volume transaksi mencapai 764 juta lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 53.274 kali.
IHSG cenderung kembali menguat di mana kondisi politik di Indonesia masih cenderung akan mempengaruhi pergerakan indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut.
Sebelumnya kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik sejumlah menteri dan wakil menteri di Istana Negara, untuk mempersiapkan transisi pemerintahan berikutnya supaya berjalan lancar.
Dalam reshuffle kali ini, ada beberapa menteri yang digantikan posisinya salah satunya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly. Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut digantikan oleh politikus senior Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Supratman Andi Agtas.
Menteri lain yang mengalami pergantian ialah Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Arifin digantikan oleh Bahlil Lahadalia, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sementara posisi Bahlil akan diisi oleh Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM yang baru.
Pergantian beberapa menteri dalam kabinet ini tentunya akan membuat dinamika politik akan semakin memanas. Pasalnya Yasona dan Arifin yang digantikan posisinya tersebut merupakan menteri-menteri yang dekat dengan PDIP dan Megawati. Sedangkan penggantinya merupakan orang-orang yang dekat dengan lingkungan Prabowo dan Jokowi.
Masih dari dalam negeri, pasar juga akan memantau Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dimulai pada hari ini dan hasilnya akan diumumkan siang esok hari.
Diperkirakan, BI masih akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan kali ini, meski ada prospek pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan bulan depan.
BI sendiri sudah mengerek suku bunga sebesar 275 basis poin (bp) dari 3,5% pada Agustus 2022 menjadi 6,25% saat ini. Pemangkasan suku bunga diharapkan bisa mendongrak kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di lain sisi, pasar juga akan memantau sentimen dari China, terutama terkait dengan suku bunga acuan bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC).
PBoC memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuannya, setelah pada pertemuan sebelumnya memangkas suku bunga.
Suku bunga pinjaman (loan prime rate/LPR) tenor satu tahun ditahan di level 3,35%, sedangkan LPR tenor lima tahun tetap di 3,85%. Pada pertemuan sebelumnya, PBoC memangkas LPR satu tahun dari sebelumnya di 3,45% dan LPR lima tahun dari sebelumnya di 3,95%.
Sebagian besar pinjaman baru dan yang beredar di China didasarkan pada LPR satu tahun, sementara suku bunga lima tahun memengaruhi harga hipotek.