Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) bergerak sumringah akhir-akhir ini, salah satunya ditopang peningkatan minat dari investor asing.
Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024), harga saham ASII bertengger di mencapai Rp 5.100 per lembar, menguat sekitar 2%. Penguatan ini mengakumulasi apresiasi sepanjang pekan sekitar 3,12%, sementara selama sebulan naik 11,17%.
Salah satu pendorong saham ASII atraktif disinyalir masuknya arus dana asing yang signifikan. CNBC Indonesia mengumpulkan data dalam sepekan yang berakhir 22 Agustus 2024 terpantau ada sejumlah investor cukup getol beli saham ASII.
BlackRock Inc, investor asing raksasa yang berbasis di Amerika Serikat (AS), sejak 15 Agustus 2024 lalu cukup rajin beli saham emiten holding otomotif ini, jika diakumulasi mencapai 982.415 lembar.
Institusi keuangan lainnya yang tercatat mengakumulasi ada HSBC Holdings PLC, bank multinasional asal London, dengan jumlah akumulasi 977.900 lembar saham. JPMorgan Chase & Co, salah satu bank terbesar di Amerika Serikat, juga meningkatkan kepemilikannya dengan 621.400 lembar..
Sementara itu, Dimensional Fund Advisors LP, perusahaan manajemen investasi global, mengakumulasi 590.600 lembar saham. Lalu, Mirae Asset Financial Group, konglomerat jasa keuangan asal Korea Selatan, juga turut berpartisipasi dengan akumulasi 546.200 lembar saham.
BlackRock Inc. mencatatkan akumulasi pembelian saham terbesar minggu ini, menjadikannya investor asing dengan kepemilikan terbanyak kedua di ASII setelah Toyota Motor Corp. Kepemilikan BlackRock Inc. kini mencapai 1,02 miliar lembar saham.
Jika dihitung secara keseluruhan dalam sepekan terakhir, investor asing dari pasar reguler yang masuk ke saham ASII telah mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 516,33 miliar.
Sejalan harga saham atraktif dan akumulasi asing, ASII telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun ini.
Sepanjang semester I/2024 laba ASII masih terkontraksi 9,1% secara tahunan (yoy) menjadi Rp15,85 triliun. Meski begitu, secara kuartalan sudah terjadi pemulihan dengan laba tumbuh 12,4% QoQ menjadi Rp8,39 triliun,
Perbaikan bottom line tersebut terdongkrak kontribusi yang kuat dari segmen batu bara, melalui anak perusahaannya PT United Tractors Tbk (UNTR), serta segmen jasa keuangan, dan kinerja positif dari entitas asosiasi dan perusahaan joint venture (JV).