Harga minyak kembali mengalami kenaikan di tengah kekhawatiran terkait dampak Badai Helene yang menyebabkan penutupan sebagian produksi minyak di Teluk Meksiko, serta penurunan jumlah rig minyak di AS yang dilaporkan pada minggu terakhir September 2024.
Berdasarkan data dari Refinitiv pada perdagangan hari Jumat 27 September 2024 , minyak Brent menguat 0,53% menjadi $71,98 per barel, sementara minyak WTI tercatat naik 0,75% menjadi $68,18 per barel.
Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang juga tercermin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya, di mana minyak Brent ditutup menguat 0,53% dari $71,60 menjadi $71,98, sementara minyak WTI terapresiasi 0,75% dari $67,67 menjadi $68,18 per barel.
Dilansir dari Reuters, meningkatnya harga minyak ini turut dipengaruhi oleh penutupan sekitar 24% dari produksi minyak di Teluk Meksiko akibat Badai Helene. Badai ini menyebabkan penghentian produksi 427.000 barel minyak per hari, dan hingga hari Jumat, sembilan platform minyak dan gas telah dievakuasi. Menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE), total produksi yang hilang sejak penutupan mencapai 1,66 juta barel minyak.
Selain itu, laporan dari Baker Hughes menyebutkan bahwa jumlah rig minyak AS turun sebanyak empat rig menjadi 484, terendah sejak awal September 2024. Namun, gas rig justru mengalami kenaikan sebanyak tiga, mencapai 99 rig, tertinggi sejak akhir Juli 2024.
Menurut Kelvin Wong, analis pasar senior OANDA, kekhawatiran terkait badai dan penutupan produksi minyak di Teluk Meksiko kemungkinan akan terus menopang harga minyak dalam jangka pendek, sementara sentimen pasar juga dipengaruhi oleh potensi pemotongan suku bunga AS yang dipandang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.