Google tengah menguji fitur tanda centang verifikasi dalam hasil pencarian. Tujuannya untuk pengguna bisa menghindari situs palsu.
Fitur centang bukan sesuatu yang asing dalam platform online. Media sosial seperti Instagram dan X sudah melakukannya lebih dulu untuk menambahkan centang pada akun yang terverifikasi, meskipun sekarang bisa disematkan apabila pengguna berbayar.
Sementara itu, fitur centang di Google konsepnya sama seperti centang biru di beberapa platform tersebut. Centang dalam Google akan menambahkan centang pada perusahaan tertentu di hasil pencariannya.
The Verge melaporkan telah melihat tanda centang biru tersebut pada situs resmi perusahaan. Termasuk website milik raksasa teknologi dunia seperti Microsoft, Meta dan Apple.
Karena masih uji coba, Google belum meluncurkannya pada pengguna secara luas termasuk untuk pengujiannya. The Verge juga menyebutkan baru beberapa pengguna yang melihatnya.
“Sekarang kami tengah melakukan uji coba tanda centang di samping bisnis tertentu di Google,” kata juru bicara tersebut dikutip dari Reuters, Senin (7/10/2024).
Nampaknya fitur ini untuk mengatasi berbagai penipuan yang mengatasnamakan bisnis atau layanan resmi yang muncul dalam hasil pencarian. Jadi pengguna bisa membedakan situs mana pada mesin pencari yang benar-benar kredibel, dan mana yang hanya menyamar untuk menguras rekening.
Untuk itu, jika sudah dirilis publik, sebaiknya pengguna berhati-hati membuka hasil pencarian pada website tanpa centang biru.
Langkah ini bukan yang pertama bagi Google untuk mengupayakan membasmi penipuan dalam mesin pencariannya. Sebelumnya sudah ada pencegahan laman penipuan muncul di Google Search.
Caranya perusahaan menggunakan sistem otomatis untuk mengidentifikasi situs-situs dengan mengidentifikasinya sebagai website penipuan.